Manfaat Test IQ pada Siswa (Bagian II)
Friday, September 23, 2011
0
comments
ASPEK SIKAP KERJA
Dengan mengetahui aspek sikap kerja, akan sangat membantu sekolah dalam proses pembelajaran, sebagai mana di atas aspek ini mencakup :
- Motivasi Berprestasi : memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik dari orang lain dan mencoba hal yang baru untuk meraihnya.
- Ketelitian : mampu mengerjakan tugas secara cermat dan detail.
- Ketekunan : memiliki daya tahan dalam mengerjakan tugas-tugas yang rutindalam waktu cukup lama dan tidak mudah menyerah.
- Kecepatan : mampu menyelesaikan tugas dengan waktu yang singkat dan tetap menjaga kualitas hasilnya.
- Inisiatif : mampu berusaha mengambil tindakan tanpa menunggu dorongan dari oranglain dengan cara inovatif.
- Konsentrasi : mudah memusatkan perhatian pada tugas yang dihadapi.
- Daya ingat : mampu menerima informasi dan mengingatnya dalam memori.
- Konsistensi : konsisten dalam mengikuti pola/irama bekerja sesuai kondisi lingkungan.
ASPEK KEPRIBADIAN
Aspek ini secara umum masih merupakan ciri-ciri kepribadian, belum dapat di pakai sebagai ketetapan baku, berbeda dengan aspek lainnya yang, maturitas aspek ini sampai batas umur 18 tahun. Dapat juga diartikan bahwa aspek ini masih dinamis sehingga dapat dilakukan tindakan tertentu untuk perkembangan yang masih dianggap perlu. Walaupun di atas telah disinggung maturitas keseluruhan aspek tersebut pada usia 18 tahun, berbeda dengan aspek inteligensi dan sikap kerja mampu memberikan gambaran yang lebih konsisten, dengan kata lain pada rentang waktu lama aspek tersebut tidah jauh berbeda dengan awalnya.
Aspek kepribadian mencakup :
- Kestabilan emosi : kemampuan individu untuk mengontrol emosinya dalam menerima stimulus.
- Kemandirian : kemampuan dalam menyelesaikan tugas secara mandiri tanpa membutuhkan dorongan lingkungan.
- Percya diri : kemampuan untuk mengaktualisasikan kemampuannya dengan baik tanpa ragu-ragu.
- Hubungan sosial : kemampuan untuk menjalin komonikasi dan berempati terhadap lingkungan.
- Penyesuaian diri : kemampuan untuk melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan dan masalah yang dihadapi.
- Tanggung jawab : kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban.
Sekolah merupakan sarana pendidikan formal bagi siswa, idealnya dapat memberikan semua yang diperlukan siswa, menjadi pelengkap dan sekaligus menciptakan sosok yang dibawa secara instingtual oleh setiap siswa.
Sekolah tidak hanya berperan sebagai transfer learning dari guru ke siswa, tidak hanya sebagai pengenal IPTEK yang tidak mengenal keadaan siswanya, maka sekolah harus memandang setiap siswa sebagai manusia seutuhnya, yang membutuhkan sentuhan dalam segala aspek, baik aspek biologis, psikologis maupun sosial, serta religi.
Timbul pertanyaan, mampukah sekolah melakukan itu semua?, atau adakah sekolah yang sudah melakukan itu semua?. Saya yakin tidak ada satu sekolah di seluruh Ibu Pertiwi ini yang sudah. Yang sudah pasti di lakukan sekolah-sekolah baru berusaha semaksimal mungkin menjalankan kurikulum yang dibakukan, bahkan banyak sekolah yang menentukan keberhasilannya hanya berbekal pada nilai yang dicapai siswanya, sehingga untuk mencapai hal tersebut banyak sekolah yang sampai memulangkan siswanya lebih lambat tanpa memperhatikan kelelahan mental dari siswanya.
Solusi apakah yang mampu menwujutkan sokolah yang ideal?, kita banyak melihat perubahan Pendidikan dengan cara bermacam-macam, ada yang membentuk Akselerasi, SBI, sekolah unggulan, sekolah international, dll. Apakah ini ada yang memperhatikan faktor-faktor di atas tadi? Tentu semuanya tidak mampu memberi penjelasan secara konkret, anehnya banyak orang tua merasa bangga bisa mensekolahkan anaknya di tempat-tempat tersebut walaupun dengan biyaya tinggi.
Kami mencoba sedikit memberi solusi dengan mempertimbangkan permasalahan di atas, dengan pentingnya mengetahui kemampuan siswa sedini mungkin dengan cara melakukan psikotes, tentu sangat bermanfaat baik bagi sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Karena dengan mengetahui hasil psikotes masing-masing siswa dapat dilakukan berbagai usaha guna keberhasilan proses pembelajaran. Ada pepatah yang mengatakan lebih baik menjadi kepala kucing dari pada menjadi ekor harimau, walaupun psikotes tidak mempunyai nilai absulud, tentunya dapat untuk memperkirakan sejauh mana perkembangan siswa saat itu, dan apa yang harus di lakukan untuk membantu mereka.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Manfaat Test IQ pada Siswa (Bagian II)
Ditulis oleh Lowongan Kerja Cpns Terbaru
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://soaltesiq.blogspot.com/2011/09/manfaat-test-iq-pada-siswa-bagian-ii.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Lowongan Kerja Cpns Terbaru
Rating Blog 5 dari 5
0 comments:
Post a Comment